Rabu, 10 Desember 2014

Trigliserida



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Banyak orang memiliki kecendrungan untuk makan segala sesuatu tanpa terukur. Padahal tubuh memiliki batasan untuk menerima zat makanan dengan ukuran tertentu. Selebihnya akan dibuang atau menumpuk ditubuh sebagai lemak dibawah kulit atau menjadi lemak dalam darah yang biasa disebut dengan kolestrol.Di dalam tubuh 70 % kolestrol dibuat sendiri oleh organ hati dan sisanya diperoleh langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan
Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan reaksi kimia dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Pemeriksaan kimia darah dapat meliputi uji faal hati, jantung, ginjal, lemak darah, kadar gula darah, kelainan pankreas, elektrolit dan membantu menegakkan diagnosis anemia.
Asam lemak tersusun dari komponen hidrofobik berupa rantai hidrofobik berupa ranati karbon dan komponen hidrofilik berupa gugus karboksil. Molekul ini disebut juga molekul amphipatik karena mengandung kedua komponen tersebut. Di alam molekul ini dapat membentuk misel dengan bagian hidrofobik berada di dalam struktur dan bagian hidrofilik berinteraksi dengan lingkungan air
HDL (high density lipoprotein) adalah lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek arteronergik, sehingga disebut lemak baik karena fungsinya membersihkan kolestrol pada dinding pembuluh darah endotel dan membawanya kepembuluh darah perifer.kembali kehati lalu diurai dan dibuang kedalam kantung empedu sebagai asam empedu. Dengan  demikian penimbunan kolestrol diperifer menjadi berkurang .Kadar HDL (high density lipoprotein) dalam tubuh diharapkan banyak.
Secara umum lipid merupakan senyawa organic yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dengan pelarut non polar seperti kloroform, eter, dan benzene. Adapun trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein, trigliserida merupakan penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoproteinemia.
B.   Rumusan Masalah
Bagaimana pemeriksaan trigliserida dan kolesterol   dalam serum darah ?
C. Maksud praktikum
Maksud praktikum ini adalah  Mengetahui keadaan kolesterol dalam tubuh dan mengukur kadar trigliserida dalam serum darah
D. Tujuan praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan konsentrasi atau kadar kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab penyakit – penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm serta mengdiagnosa penyakit – penyakit hepar dan ginjal.
E. Manfaat praktikum
Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pemeriksaan konsentrasi trigliserida dan HDL dalam serum darah serta menginterpretasikan hasil percobaan dengan membandingkan dengan literatur.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
            Lemak didalam darah terdiri dari trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas dan kolestrolkolestrol, trigliserida  dan fosfolipid  disebut lipoprotein  dan terbagi menjadi 5 bagian yaitukilomikron, HDL (high density lipoprotein), VLDL (very low density lipoprotein), IDL (intermediate density lipoprotein), LDL ( low density lipoprotein).Dari kelimanya yang penting untuk diketahui yaitu HDL dan LDL ( Ruland,2006 ).
Trigliserida darah berasal dari proses esterifikasi usus sebagai sumber oksigen, terutama sesudah makan. Namun trigliserida juga disintesis oleh hepar sebagai sumber endogen. Dalam darah trigliserida terikat dalam lipoprotein. Misel yang paling banyak mengandung trigliserida alalah chilomikron dan VLDL yang mengangkut trigliserida hasil reesterifikasi hepar. Pada hepar terjadi reesterifikasi asam lemak dan gliserol yang berasal dari proses lipolisis di jaringan adipose. Trigliserida hepar juga berasal dari asam lemak dari biosintesis asam lemak yang berasal dari   asetil KoA, melalui melonil pathway. Fungsi utama dri trigliserida tubuh yang paling penting adalah sebagai sumber energy cadangan jika glukosa dan glikogen sudah berkurang, seperti pada wkatu puasa. Sesudah makan, kadar trigliserida dalam darah meningkat dan terikat dengan misel protein yang disebut dengan chilomikron yang menyebabkan serum berwarna keruh                        ( Ganiswara,1995 ).
HDL (high density lipoprotein) adalah lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek arteronergik, sehingga disebut lemak baik karena fungsinya membersihkan kolestrol pada dinding pembuluh darah endotel dan membawanya kepembuluh darah perifer.kembali kehati lalu diurai dan dibuang kedalam kantung empedu sebagai asam empedu. Dengan  demikian penimbunan kolestrol diperifer menjadi berkurang ( Ruland,2006 ).
Ada beberapa resiko kelainan yang timbul akibat tidak normalnya kadar trigliserida dalam tubuh manusia seperti( Ganiswara.1995) :
Hiperlipidemia menurut Frederickson
1.    Hiperlipidemia tipe I. terdapat hipertrigliserida karena defesiensi enzim lipoprotein lipasenya bersifat herediter sehingga pembersihan lemak darah sangat lamban dan warna serum keruh seperti krim. Cirri khas penderita ini mengalami obesitas dan nyeri epigastrium.
2.    Hiperlipidemia tipe IIa. Serum jernih dengan LDL yang menikat cenderung familier dengan riwayat jantung koroner pada usia muda.
3.    Hiperlipidemia tipe IIb. LDL dan VLDL pre-beta meningkat dalam darah.
4.    Hiperlipidemia tipe III. Hanya VLDL beta yang meningkat.
5.    Hiperlipidemia tipe IV. VLDL pre beta meningkat.
6.    Hiperlipidemia tipe V. chilomikron dengan VLDL  pre-beta meningat.
Hiperlipidemia sekunder
1.    Hipotiroidisme
2.    Diabetes militus
3.    Alkolisme dan perlemakan hati
4.    Steroid kontraseptif
5.    Ikterus  obstruksi
6.    Stress.
Trigliserida didalam yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu Lemak jenuh, Lemak tidak tunggal dan Lemak jenuh ganda. Kadar triglisarid yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK (Noer Sjaifoellah.1996):
Kadar Trigliserida
Normal
Agak tinggi
Tinggi
Sangat Sedang
< 150 mg/dl
150 – 250 mg/dl
250-500 mg/dl
>500 mg/dl

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kadar HDL pada tubuh kita             (  http://www.Sehat Indonesia.com ):
1. Selalu mengkonsumsi makanan kaya serat
2. Memilih susu rendah lemak
3.  Meningkatkan aktivitas fisik /berolahraga secara teratur
4.  Memilih lemak yang baik
5. Mempertahankan berat badan ideal dan mengurangi berat tubuh  bagi yang kegemukan
6. Memilih ikan dari pada daging
7. Mengkonsumsi kolesterol tidak lebih dari 200 mg/hari.
8. Berhenti merokok
9. Menambah suplemen alami dari makanan, antara lain asam lemak   omega 3 (didapat dari ikan), omega 6 (di dapat dari kedelai, jagung), omega 9 (minyak zaitun satu sendok per hari, alpukat dan kacang rebus).
10.Mengkonsumsi fitosterol 2 mg/hari. Fitosterol bisa didapatkan dari    kacang-kacangan dan biji-bijian. Agar lebih optimal penyerapannya, bahan pembawa fitosterol harus susu.










B.Uraian Bahan
1.     air suling  (FI.III,1979 ;96)
Nama Resmi                  : Aqua Destillata
Sinonim                          : air suling
RM/BM                            : H2O / 18,02
Pemerian                        : cairan jernih  tidak berwarna, tidak berbau dan   tidak   berasa
Penyimpanan                : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                      : larutan blanko
2.    Plasma Darah
      - Komposisi :
         - Air        : 91,0 %
         - Protein : 8,0 % (Albumin, globulin, protrombrin, dqan fibrinogen)
         - Mineral : 0,9% (NaOH, Natrium Bikarbonat, garam dan kalsium, fosfor,
                                      magnesium dan besi).
         - Bahan Organik : glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol,
                                        dan asam amino.
-    Kegunaan : Sebagai absorban sampel.
3.  Reagen RGT
-       Komposisi :
Pipes buffer (pH 7,5) 50 mmol/L
4-klorofenol 5 mmol/L
4-amooantypirine 0,25 mmol/L
Ion magnesium 4,5 mmol/L
ATP 2 mmol
Lipase > 1,3 U/ml
Peroksidase > 0,5 U/ml
Gliserol kinase > 0,4 U/ml
Gliserol-3-fosfat oksidase > 1,5 U/ml
STD 3 ml standar
Trigleserida 200 mg/dl atau 2,28 mmol/L
-       Kegunaan : Sebagai reagen pada pemeriksaan trigleserida.
4.    Reagen Kolesterol
-          Komposisi :
Bufer pH 6,7 50 mmol/l
Fenol 5 mmol/l
4 aminoantipirin 0,3 mmol/l
Kolesterol esterase (CHE) > 200 U/L
Kolesterol oksidase (COD) > 50 U/L
Peroksidase (POD) > 3 kU/L
-          Kegunaan : Sebagai reagen pada pemeriksaan kolesterol.


C. Prosedur Kerja

I.    Pemeriksaan Trigliserida ( Penuntun kimia klinik, 2011 )

1.      Penyiapan serum

a.  Disiapkan alat dan bahan

b.  Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c.   Disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm
d.  Diambil serum darah
e.   dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2.      Pengukuran absorban blanko
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet
c.   Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang     546 nm
3.      Pengukuran absorbansi standar
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL larutan standar  ke dalam kuvet
c.  Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang     546 nm
  1. Pengukuran absorbansi sampel
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet
c.  Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang   546 nm
II.   Pemeriksaan HDL ( Penuntun kimia klinik, 2011 )

  1. Penyiapan serum

a.  Disiapkan alat dan bahan

b.  Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

c.   Disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm
d.  Diambil serum darah
e.   dimasukkan ke dalam tabung reaksi
  1. Pengukuran absorban blanko
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet
c.   Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang     546 nm
  1. Pengukuran absorbansi standar
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL larutan standar  ke dalam kuvet
c.  Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang     546 nm
  1. Pengukuran absorbansi sampel
a.  Disiapkan alat dan bahan
b.  Dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet
c.  Ditambahkan 1000 μL reagen RGT
d.  Diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit
e.  Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang   546 nm









BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.     Alat yang Dipakai
Alat yang dipakai yaitu kuvet, tabung sentrifuge, sentrifuge, mikropipet dan mata mikropipet,  spektrofotometer
  1. Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan yaitu darah, reagen RGT , reagen kolesterol, aquadest dan tissue.
  1. Cara kerja
I.    Pemeriksaan trigliserida
a.    Penyiapan darah
Disiapkan alat dan bahan kemudian pasien didudukkan dalam keadaan rileks kemudian pasang pembendung vena di lengan lalu tusuk vena menggunakan spoit lalu ambil darah menggunakan spoit dengan menggunakan sarung tangan setelah itu bersihkan bekas luka tusukan tadi dengan kapas dan alkohol. Kemudian darah yang diambil tadi disimpan di tempat steril dan siap digunakan.
b.    Penyiapan serum

Disiapkan alat dan bahan kemudian dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge dan disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 5000 rpm kemudian diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
c.    Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan kemudian dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet dan ditambahkan 1000 μL reagen trigliserida  lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit Kemudian diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang  546 nm
d.      Pengukuran absorbansi standar
Disiapkan alat dan bahan  lalu dipipet 10 μL larutan standar  ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 μL reagen trigliserida lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit  kemudian diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
e.    Pengukuran absorbansi sampel
Disiapkan alat dan bahan kemudian dipipet 10 μL aquadest  ke dalam kuvet  kemudian ditambahkan 1000 μL reagen trigliserida lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang   546 nm
II.   Pemeriksaan HDL

a.    Penyiapan serum

Disiapkan alat dan bahan kemudian dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge dan disentrifuge selama ± 15 menit dengan kecepatan 5000 rpm kemudian diambil serum darah dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
b.    Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan kemudian dipipet 100 μL aquadest  ke dalam kuvet dan ditambahkan 1000 μL reagen kolesterol  lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 10 menit Kemudian diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang  546 nm
c.      Pengukuran absorbansi standar
Disiapkan alat dan bahan  lalu dipipet 100 μL larutan standar  ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 μL reagen kolesterol lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 10 menit  kemudian diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
d.    Pengukuran absorbansi sampel
Disiapkan alat dan bahan kemudian dipipet 100 μL aquadest  ke dalam kuvet  kemudian ditambahkan 1000 μL reagen kolesterol lalu diinkubasi pada suhu 25oC selama 10 menit diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang   546 nm





BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.Hasil Praktikum
Data Pengamatan
klp
Spesimen

pengamatan
Abs.standar
Abs.sampel
[ ] standar
[ ] sampel
I
Trigliserida

0,191

0,061

200 g/dL

63,87  mg/dL


Perhitungan
a.  Kelompok I
    Trigliserida          =  Abs. sampel  x [ ] standar
                                   Abs. standar
                               = 0,061  x  200 mg/dL
                                    0,191
                               = 63,87  mg/dL



B. Pembahasan
            Trigliserida terbentuk dari lemak dan gliserol. HDL (high density lipoprotein) adalah lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek arteronergik, sehingga disebut lemak baik karena fungsinya membersihkan kolestrol pada dinding pembuluh darah endotel dan membawanya kepembuluh darah perifer.kembali kehati lalu diurai dan dibuang kedalam kantung empedu sebagai asam empedu.
            Kolesterol adalah suatu zat berwarna putih seperti lilin, yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh. Kolesterol digunakan untuk membantu mencerna lemak, memperkuat membran sel dan pembuatan hormon. Kolesterol dibawa dalam darah dalam bentuk bungkusan protein kesatuan kolesterol protein ini disebut lipoprotein ada beberapa jenis lipoprotein, yaitu lipoprotein densitas tinggi (HDL), lipoprotein densitas rendah (LDL) dan trigliserida (TG). Kolesterol bisa didapat pada makanan hewani yang kita konsumsi seperti daging, jeroan, hati, otak, putih telur, udang, kerang, mentega, dan susu. Jenis-jenis makanan tersebut mengandung kolesterol tinggi.
            Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan trigliserida dan kolesterol dari serum darah dengan menggunakan reagen sesuai dengan yang di ujikan.
            Untuk pemeriksaan trigliserida dan kolesterol pertama-tama harus di ambil serum darah dengan cara darah disentrifuge selama kurang lebih 15 menit dalam kecepata 5000 rpm, setelah itu diambil serumnya. Selanjutnya pengukuran absorban blanko,dibuat  dengan cara memipet 10 µl aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µl reagen sesuai yang diujikan, untuk trigliserida menggunakan reagen RGT sedangkan untuk HDL menggunakan reagen kolesterol, lalu di inkubasi pada suhu 25O C selama 20 menit, kemudian untuk pengukuran absorban standar dan absorban sampel pengerjaannya hampir sama semua dengan pengukuran absorban blanko tadi, yang membedakan hanyalah konsentrasi dan jenis larutan uji (sampel) yang akan di ujikan serta lama waktu inkubasi. Untuk pengukuran absorban standar, maka sampel yang digunakan adalah larutan standar sebanyak 10 µl dengan waktu inkubasi selama 20 menit untuk pengujian trigliserida dan untuk pengujian kolesterol  konsentrasinya sebanyak 100 µl di inkubasi selama 10 menit, sedangkan untuk pengukuran sampel ,maka sampel yang digunakan adalah serum darah, setelah semuanya diinkubasi dengan waktu sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan kuvet ke dalam spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang gelombang 546 nm.
Adapun pada percobaan ini digunakan reagen RGT karena reagen RGT adalah reagen yang spesisfik untuk pengukuran trigliserida pada serum sedangkan pada pengukuran kolesterol digunakan reagen kolesterol karena reagen kolesterol juga merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran kolesterol.
            Pada percobaan ini juga dilakukan  inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan.
            Dari hasil percobaan yang dilakukan maka didapatkan hasil pada kelompok I untuk pengukuran trigliserida ,  absorban standarnya sebesar 0,277 dan absorban sampel sebesar 0,051,  dengan konsentrasi satndar yaitu 200 mg/dl, sehingga didapatkan trigliserida sebesar 36,823 mg/dl, sedangkan untuk pengukuran kolestrol, di dapatkan absorban standar sebesar 1,119, absorban sampel 1,201, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan HDL/kolestrol sebesar  214,656 mg/dl.
Untuk kelompok II, pada  pengukuran  trigliserida, di dapatkan absorban standar  sebesar 0,277, absorban sampel sebesar 0,167, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan trigliserida sebesar 120,577 mg/dl, sementara itu untuk pengukuran kolestrol, didapatkan absorban standar sebesar 1,119, absorban sampel 1,174, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan HDL/kolestrol sebesar 209,830 mg/dl.
Untuk kelompok III, pada  pengukuran  trigliserida, di dapatkan absorban standar  sebesar 0,277, absorban sampel sebesar 0,277, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan trigliserida sebesar 200 mg/dl, sementara itu untuk pengukuran kolestrol, didapatkan absorban standar sebesar 1,119, absorban sampel 1,347, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan HDL/kolestrol sebesar 240,751 mg/dl.
Untuk kelompok IV, pada  pengukuran  trigliserida, di dapatkan absorban standar  sebesar 0,277, absorban sampel sebesar 0,025, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan trigliserida sebesar 18,050 mg/dl, sementara itu untuk pengukuran kolestrol, didapatkan absorban standar sebesar 1,119, absorban sampel 1,060, dengan konsentrasi standar 200 mg/dl, maka didapatkan HDL/kolestrol sebesar 189,455 mg/dl.
            Setelah melihat dan mengamati data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa probandus 1 dan 2 untuk nilai trigliserida mengalami peningkatan kadar maka hipotesis sementara probandus bisa mngidap penyakit hiperlipoproteinemia, hipertensi, hipoteroidisme, sindrom nefrotik, thrombosis serebral, sirosis alkoholik, diabetes mellitus dan infark miokard akut. Maka dapat disarankan untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya, adapun nilai kadar kolesterol untuk probandus 1  mengalami peningkatan kolesterol da beresiko tinggi karna nilai yang didapatkan lebih besar dari 240 mg/dL yaitu 253,84 mg/dL, dan untuk probandus 2 masih dikatakan normal karna nilai rujukannya untuk normal kurang dari 200 mg/dL sedangkan nilai yang didapatkan yaitu 164, 87 mg/dL




BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Dari hasil praktikum diperoleh nilai trigliserida 36,823 mg/dL dan kolesterol 214,656 mg/dL untuk kelompok I, lalu pada kelompok II didapatkan nilai trigliserida 120,577 mg/dL dan kolesterol 209,830 mg/dL , lalu pada kelompok  III didapatkan nilai trigliserida 200 mg/dL dan kolesterol 240,751  mg/dL, hasil trigliserida dan kolesterol kelompok III ini melebihi range normal yaitu 10 – 140 mg/dL hasil ini mengindikasikan penyakit  hiperlipoproteinemia, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM, IMA. Kemudian pada kelompok IV  diperoleh nilai trigliserida 18,050 mg/dL dan kolesterol 189,455 mg/dL nilai ini masih masuk dalam range normal.
Saran
Adapun saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah agar   praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum dan senantiasa disiplin serta lebih mempersiapkan sebelum praktikum.

                                            DAFTAR PUSTAKA         

Ditjen POM, 1979 “Farmakope Indonesia Edisi III”, Depertemen Kesehatan Republik Indonesia,  Jakarta.


Ganiswarna,S, (1995), Farmakologi dan terapi, FK-UI : Jakarta            

Pakasi,Ruland, (2006), Bagian Patologi Klinik Lemak Darah, FK-UNHAS : Makassar


Noer Sjaifoellah,prof,Dr, (1996), Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, FK-UI: Jakarta


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar