Rabu, 10 Desember 2014

URIN



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui prosesurinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Didalam urin dapat didiagnosa adanya gangguan fisiologi pada system perkemihan sehingga dilakukan beberapa pemeriksaan pada urine .
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dapat di absorbsI kembali didalam tubuh. Misalnya ekskresi berupa veses, keringat.
Ginjal adalah salah satu sistem perkemihan. Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritonium, di depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transversus abdominalis, kuadratus lumborum dan psoas mayor.
Sekresi adalah proses pengeluaran zat-zat dari kelenjar yang masih dapat digunakan kembali, misalnya sekresi dari kelenjar air liur, sekresi dari lambung.


B.   Maksud Praktikum
1.    Melakukan pemeriksaan Fisika Urine
2.    Melakukan pemeriksaan zat organic dalam Urine
C.   Tujuan Praktikum
1.    Menentukan kepekatan urine dengan mengukur bobot jenisnya
2.    Menentukan warna dan bau yang timbul dalam urin
D.   Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi dan mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi pada saluran kemih .













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Teori Umum
Pada orang sehat sekitar 650 ml plasma (1200 ml darah ) melalui jaringan ekskresi ginjal yang berfungsi setiap menit dan dibentuk sekitar 125 ml filtrat glomerolus. Air dalam plasma akan melalui glomerolus dengan bebas dan konstituen – konstituen plasma yang tidak terikat, dengan berat molekul kurang dari 70.000 ada didalam filtrate glomerolus dalam konsentrasi yang kira – kira sama dengan yang ada di dalam plasma. Zat – zat dengan berat molekul lebih dari 70.000 tidak melalui glomerolus dengan bebas dan ada dalam filtrat glomerolus dengan konsentrasi lebih rendah daripada konsentrasinya di dalam plasma ( Syamsuri, 2001 )
Ginjal adalah organ yang paling bertanggung jawab dalam mempertahankan pH darah dan cairan jaringan tetap dalam rentang normal. Ginjal mempunyai kemampuan terbesar untuk mengompensasi perubahn pH yang terjadi sebagai bagian normal metabolisme tubuh atau akibat penyakit, serta untuk melakukan koreksi yang diperlukan ( William, 1997 )
            Fungsi utama ginjal adalah untuk mempertahankan milieu interior dengan mengubah kecepatan ekskresi berbagai konstituen – konstituen dalam plasma ( termasuk air ). Efek kelemahan ginjal, tergantung luasnya kerusakan apakah kelemahan terutama fungsi glomerolus atau terutama fungsi tubulus biasanya seluruh nefron tidak mengalami kerusakan dalam luas yang sama.kerusakan fungsi glomerolus mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerolus. Gangguan – gangguan pre-renal seperti hemokonsentrasi atau penurunan tekanan darah arteri perifer atau bendungan vena ginjal secara pasif menurunkan tekanan filtrasi sehingga terjadi penurunan laju filtrasi glomerolus, obstruksi pasca renal juga mengurangi filtrasi glomerolus melalui tekanan umpan balik. Kerusakan fungsi tubulus mengakibatkan kegagalan reabsorbsi dan kehilangan kompensasi untuk mengubah volume cairan tubuh, tekanan osmotic dan keadaan asam – basa ( Syamsuri, 2001 )
Fungsi pengaturan oleh ginjal sangat kompleks, tetapi secara singkat dapat dijelaskan sebagi berikut. Jika cairan tubuh menjadi terlalu asam, ginjal akan menyekresi lebih banyak ion H+ kedalam filtrat ginjal dan akan mengembalikan lebih banyak ion HCO3- ke dalam darah. Hal ini membantu meningkatkan pH darah kembali normal ( William, 1997 )
             Pembentukan urine mellibatkan tiga proses utama yaitu filtrasi glomerolus yang berlangsung di korpuskulum renalis, proses kedua dan ketiga adalah reabsorbsi tubulus dan sekresi tubular yang berlangsung ditubulus renalis ( William, 1997 )
            Laju filtrasi ginjal ( Glomerular Filtration Rate ) atau GFR adalah jumlah filtrate ginjal yang dibentuk oleh ginjal dalam satu menit, rata – rata 100 – 125 ml per menit. GFR dapat berubah jika laju aliran darah melalui ginjal berubah. Jika aliran darah meningkat, GFR akan meningkat dan akan lebih banyak filtrate terbentuk. Jika aliran darah turun ( seperti setelah perdarahan hebat ), GFR akan turun, sehingga filtrate yang dibentuk sedikit dan haluaran urin turun (William, 1997 )
            Poliuria adalah volume urin yang berlebihan, biasanya diatas 3 L/hari meningkatnya volume urin bisa disertai gejala sering buang air kecil, nokturia, haus, dan polidipsia. Keluhan utama poliuria harus ditindak lanjuti dengan hati – hati karena bisa disebabkan oleh penyakit serius.beberapa kelainan bisa menyebabkan poliuria, yang paling sering adalah diabetes mellitus dimana kenaikan konsentrasi glukosa memiliki efek diuretic osmotic. Output urin adalah indicator sensitive dari status cairan dan kecukupan hemodinamik yang khususnya penting karena oliguria bisa berkembang menjadi gagal ginjal akut. Oliguria didefinisikan sebagai output urin kurang dari 0,5 mL/kg berat badan per jam.retensi urine akut adalah ketidakmampuan berkemih yang terjadi mendadak, biasanya disertai nyeri, sensasi kandung kemih penuh dan distensi kandung kemih. Retensi urin kronis adalah adanya kandung kemih yang membesar seringkali tanpa gejala sulit buang air kecil, disertai buang air kecil yang sering, inkontenensia, distensi kandung kemih dan kadang – kadang gagal ginjal ( Fredric, 2002 )
            Pemeriksaan urin sederhana terbagi menjadi : ( Syamsuri, 2001 )
1.    volume urine normal 24 jam pada orang dewasa antara 750 – 2000 ml ini tergantung pada masukan cairan ( biasanya merupakan suatu kebiasaan) dan kehilangan cairan melalui jalan lain ( terutama keringat, yang tanpa demam, tergantung pada aktivitas fisik dan suhu luar ). Suatu perubahan yang jelas dalam pengeluaran urin dapat menjadi tanda yang menonjol pada penyakit ginjal.
2.    Konsentrasi urin : osmolalitas dan berat jenis, osmolalitas adalah ukuran fisiologis bermakna dari konsentrasi urin, biasanya osmolalitas dan berat jenis dipengaruhi pada penyakit dalam arah yang sama, tetapi karena variasi dalam sifat solute – solute, maka nilai yang satu tak dapat dihitung berdasarkan nilai yang lain.
3.    pH, pada suatu campuran normal biasanya urin bersifat asam, umumnya bervariasi dalam pH kira – kira antara 5,5 dan 8,0.
4.    Penampilan, jika ada konstituen abnormal yang tidak berwarna, maka makin tinggi konsentrasi urin makin pekat warnanya, kecepatan ekskresi pigmen – pigmen urin normal ( urokrom ) adalah tetap dan urin yang pucat mempunyai berat jenis rendah, urin yang gelap mempunyai berat jenis tinggi.
5.    Bau, urine yang terinfeksi dengan organism gram negative seringkali mempunyai bau yang kurang menyenangkan. Sebagai tambahan urine yang terinfeksi dengan organisme – organime pemecah urea menghasilkan bau amoniak. 

B. Prosedur Kerja
1.  Pemeriksaan bobot jenis urin ( Anonim, 2011)
a.    Disiapkan alat dan bahan
b.    Ditimbang piknometer kosong
c.    Dipipet urin kedalam piknometer hingga mencapai mulut piknometer
d.    Didinginkan hingga 250 C dalam wadah yang berisi es batu
e.    Dipantau suhu dengan menggunakan termometer
f.     Ditimbang berat piknometer + urin 25o C
g.    Ditimbang masing – masing bobotnya.
2.  Pemeriksaan warna urin ( Anonim, 2011 )
Pipet kurang lebih 5 ml ke dalam tabung reaksi. Tinjaulah dalam sikap serong pada cahaya tembus. Nyatakan hasil pengamatan dengan perkataan tidak berwarna, kuning, kuning muda, kuning tua, kuning bercampur merah, merah bercampur kuning, merah, coklat, kuning bercampur hijau, putih serupa susu dan lain – lain. Normal bila warna kuning atau kuning tua.
3.  Pemeriksaan bau urin ( Anonim, 2011 )
Pipet kurang lebih 5 ml urin ke dalamm tabung reaksi, kemudian cium bau yang ditimbulkan oleh urin tersebut. Nyatakan hasil pengamatan dengan perkataan bau makanan, obat – obatan, bau amoniak, bau ketonuria, dan bau busuk. Normal bila asam – asam organik yang mudah menguap.

4.  Pemeriksaan pH urin ( Anonim, 2011 )
a.    Disiapkan alat dan bahan
b.    Dipipet urin kurang lebih setengah tabung reaksi
c.     Dipipet urin ke plat tetes
d.    Dicelupkan kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah
e.    Diamati perubahan warna lakmus
f.     Dilakukan pengujian dengan menggunakan pH universal
g.    Diamati pH nya dan dicatat















BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.   Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gegep kayu, gelas ukur, piknometer, pipet tetes, pipet skala, rak tabung tabung reaksi, dan timbangan analitik.
B.   Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kertas pH universal, sampel urine sewaktu, es batu dan tissue.
C.   Cara Kerja
1. pemeriksaan bobot jenis urin
Ditimbang piknometer kosong, dipipet urin kedalam piknometer hingga mencapai mulut piknometer, ditimbang berat piknometer+urin, kemudian dicatat masing-masing bobotnya, dan ditentukan berat jenisnya.
2. Pemeriksaan warna urin
Dipipet 5 ml urine kedalam tabung reaksi, kemudian tinjaulah warna urine pada cahaya tembus. masukkan pengamatan dalam tabel pengamatan
3. Pemeriksaan bau urin
Dipipet 5 ml urine kedalam tabung reaksi, kemudian ciumlah bau yang ditimbulkan  urine. masukkan pengamatan dalam tabel pengamatan
4. Pemeriksaan pH urin
Dipipet urin kedalam tabung reaksi, dicelupkan kertas pH universal, diamati perubahan warna kertas pH universal, diamati pHnya dan dicatat.



















BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Pengamatan
1. Gambar Pengamatan
v  Berat jenis Urin


Description: C:\Users\Chairil\Videos\laki2 klmpok 4.jpg
 

















2. Data Pengamatan

No

spesimen

Pengamatan urin
warna
Bau
pH
Bj
gr/dl
eritrosit
leukosit
Kristal urat
glukosa

1

Urin
Kuning jernih
amoniak
6
1,0268
-
-
-
-


3. Perhitungan
urine puasa (A)
         Pikno kosong                      = 37,58 g
         Pikno kosong+urin                        = 88,92 g
          Volume Urin                      = 50 Ml

                    = 1,0268 g/ml






B.   Pembahasan
Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya antara 120-150 gram. Ukurannya tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran tubuh. 95 % orang dewasa memiliki jarak antara katup ginjal antara 11-15 cm. Perbedaan panjang dari kedua ginjal lebih dari 1,5 cm atau perubahan bentuk merupakan tanda yang penting karena kebanyakan penyakit ginjal dimanifestasikan dengan perubahan struktur.
Pada pembentukan urine, ginjal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolic dan pengatur komposisi cairan tubuh melalui 3 proses utama : filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus.
Pembentukan Urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula bowman. Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali untuk protein, difiltrasi secara bebas sehingga konsentrasinya pada filtrate glomerulus dalam kapsula bowman hamper sama dengan dalam plasma. Ketika cairan yang telah difiltrasi ini meninggalkan kapsula bowman dan mengalir melewati tubulus, cairan diubah oleh reabsorbsi air dan zat terlarut spesifik yang kembali kedalam darah oleh sintesis zat-zat lain dari kapiler peritubulus kedalam tubulus. Pada umumnya reabsorbsi tubulus secara kuantitatif lebih penting daripada sekresi tubulus dalam pembentukan urine, tetapi sekresi berperan penting dalam menentukan jumlah ion kalium dan hydrogen serta beberapa zat lain yang diekskresi dalam urin. Banayak zat yang harus dibersihkan dari darah, terutama prodak akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat, dan garam-garam asam urat, direabsorbsi sedikit, karena itu, diekskresi dalam jumlah besar kedalam urine.
Pada praktikum ini urin yang digunakan adalah urin puasi Dimana urine puasa adalah urine yg dikeluarkan saat pagi hari setelah berpuasa pada malam hari.
Bj rendah biasanya dijumpai pada penyakit ginjal seperti glomerulonefteritis, pielonefritis ADH, gangguan metabolic seperti dieresis pada DM, hidrasi berat berkepanjangan. Biasanya Bj urin tinggi dijumpai pada keadaan puasa dan glukosuria. BJ dewasa yaitu 1,005-1,030 g/ml. dari hasil praktikum diperoleh BJ 1,0268.
Pada uji warna urine biasanya warna urin ditentukan oleh besarnya dieresis, makin besar dieresis maka makin muda warna urin. Sedangkan untuk sampel urin diperoleh warna kuning jernih.
Bau urin yang berbau amoniak disebabkan oleh berbagai macam asam organic yang mudah menguap.
 pH urin menggambarkan fungsi ginjal dalan mengatur ekskresi bahan asam yang tidak mudah menguap  dan diproduksi pada proses metabolism, dimana pH urin normal adalah 4berkisaran di Ph asam, dari hasil praktikum diperoleh pH 6 jadi terdapat pada range pH urin normal.
pH urin dapat membantu mengidentifikasi jenis penyakit, pH asam dapat ditemukan Kristal amorf dan asam urat, pada pH alkalis dapat ditemukan krisal fosfat,kalsium fosfat,oksalat dan kalsium karbonat. Pada percobaan tidak dilakukan percobaan glukosa maupun mikroskopik karena keterbatasan peralatan laboratorium.
            Adapun patofisiologi  ginjal, diantaranya; gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini yaitu Pada spesimen memiliki warna urin kuning bening, bau amoniak, Ph 6, bobot jenis 1,0268 g/ml.
Interpretasi data untuk pengukuran pH urin yaitu: pH < 4,5 :asidosis metabolik, asidosis  respiratorik, diare berat, diet tinggi protein hewani. Dan pH > 8,0 : Bakteriuria, ISK
Adapun factor kesalahan dalam percobaan ini adalah kurangnya sampel urin yang dibawa oleh praktikan sehingga harus menambah urin sehingga urin puasa ditambah dengan urin yang tidak puasa meskipun dengan probandus yang sama namu hasilnya tidak akurat.
BAB V
                                                        PENUTUP
A.   Kesimpulan
1.      Pada probandus memiliki warna urine kuning, berbau amoniak, memilki pH 6, dengan berat jenis 1,0268 g/ml, sehingga probandus dinyatakan normal.
B.   Saran
Ada pun saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah agar alat dan bahan dilaboratorium sebaiknya ditambah sehingga saat praktikum semua percobaan dapat dikerjakan.












DAFTAR PUSTAKA
F. Ganong, William. 1997. Buku ajar anatomi dan fisiologi. EGC. Jakarta.
Syamsuri, 2001. Patologi klinik. EGC.Jakarta
Fredrick at a glancce, 2002. Manifestasi Klinis. Jakarta










LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN
Description: UMI.jpg.BMPPEMERIKSAAN URIN






OLEH:

NAMA                        : IMAM GAZALI
N.I.M.              : 150 280  205
KELAS          : W2
ASISTEN      : ULFAH CHAERANY PAJRAH, S.Farm

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2008

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino - Dr. Md.
    Harrah's Cherokee 충청남도 출장안마 Casino, formerly known 창원 출장안마 as Harrah's Cherokee Casino has become 경상남도 출장마사지 the 당진 출장안마 Guests can play slots and table games with blackjack, roulette, 군포 출장마사지

    BalasHapus